SATU UNTUK SEMUA. Masalah keuangan tidak saja dialami oleh perusahaan yang tersentil
krisis, atau keluarga yang tidak mampu mengelola keuangannya dengan
baik. Para lajang pun bisa mengalami hal yang sama. Besar pasak dari
pada tiang, begitulah istilahnya.
Banyak para lajang yang beban hutangnya di atas 30%, standar maksimal
hutang dalam personal finance. Banyak pula faktor yang menyebabkan para
lajang tidak perduli dengan keuangan mereka. Salah satunya, setelah
bekerja, ingin membahagiakan diri dengan memanjakan segala tuntutan
pribadinya.
Memanjakan diri memang mudah, karena itulah iklan dibuat dan mall
didirikan. Tetapi tidak untuk mengendalikan diri. Namun semoga dengan beberapa
cara berikut ini, para lajang bisa sedikit tersentil kesadarannya.
Kendalikan jumlah pengeluaran
Walau pos pengeluarannya masih sedikit, tapi cobalah kendalikan diri
setiap pengeluaran dengan tidak merasa sebagai lajang sehingga bebas
mengeluarkan uang berapa pun. Jangan punya pikiran, “mumpung masih
lajang” seperti yang sering kita dengar selama ini. Justru karena masih
lajang, banyak menabung adalah investasi masa depan.
Belajarlah berinvestasi di berbagai tempat
Saran yang berikutnya adalah dengan mencoba belajar berinvestasi di
berbagai tempat mulai sekarang. Ini menjadi sangat penting mengingat
sering sekali orang-orang memiliki penghasilan lebih baik ketika sudah
berkeluarga, tetapi seringkali dana investasi mereka tidak terlalu
berkembang karena mereka takut untuk berinvestasi ke berbagai tempat.
Setelah diselidiki, ternyata ketika mereka masih lajang, mereka tidak
menyempatkan diri untuk mau belajar berinvestasi ke tempat-tempat lain
diluar tempat investasi yang sudah mereka kenal.
Padahal, saat masih lajang, beban yang dimiliki biasanya lebih ringan
sehingga kalaupun mengalami kerugian dalam berinvestasi, efeknya
mungkin tidak akan terlalu mengganggu karena yang mengalami kerugian toh
hanya diri sendiri, tidak berimbas pada keluarga atau orang lain.
Mencari penghasilan tambahan
Seorang lajang umumnya memiliki jumlah penghasilan yang tidak sebesar
mereka yang sudah berkeluarga. Maklum para lajang belum berada di
puncak karier. Itu sebabnya, disarankan untuk belajar mencari
penghasilan tambahan di luar penghasilan utama.
Persoalan ini penting mengingat pada beberapa kasus, ketika sudah
berkeluarga dan perlu mencari uang tambahan, seseorang jadi bingung
lantaran waktu lajang tak punya pengalaman apa-apa soal mencari
penghasilan tambahan.
Jadi, mumpung masih lajang, masih memiliki cukup banyak waktu luang,
masih bebas menentukan arah dan tujuan ke depan, cobalah untuk
memanfaatkan waktu untuk membangun masa depan. Salah satunya lewat
bekerja menambah penghasilan diluar pekerjaan utama.
Percayalah, walaupun saat ini merasa penghasilan utama masih
mencukupi, tetapi penghasilan tersebut belum tentu mencukupi ketika
digunakan saat menikah nanti. Sebaliknya, kalau mencari penghasilan
tambahan sejak sekarang, seperti membangun sumber penghasilan cadangan,
sehingga nanti penghasilan diharapkan akan lebih mencukupi.
Selamat mencoba. Dunia lajang memang dunia bebas dan waktunya memanjakan
diri. Tetapi memanjakan diri untuk masa depan sepertinya juga bukan suatu hal
yang sia-sia.
Sumber : http://absoluterevo.wordpress.com/2012/06/20/memanjakan-masa-depan-saat-masih-lajang/
0 komentar:
Posting Komentar